62% Anak Muda Gen Z Pilih Harga Diri Jadi Prioritas Waktu Cari Kerja

  • Bagikan
Menurut penelitian dari Universitas Paramadina dan Continuum, 62% Gen Z sangat peduli pada pengakuan dan harga diri saat mencari pekerjaan.
Menurut penelitian dari Universitas Paramadina dan Continuum, 62% Gen Z sangat peduli pada pengakuan dan harga diri saat mencari pekerjaan.

KLIKINFO.ID, JAKARTA – Menurut penelitian dari Universitas Paramadina dan Continuum, 62% Gen Z sangat peduli pada pengakuan dan harga diri saat mencari pekerjaan.

Jika nilai perusahaan tidak sesuai dengan prinsip pribadi mereka, mereka cenderung tidak segan untuk berhenti. Hal ini tak hanya soal gaji atau kompensasi, tetapi juga mencakup lingkungan kerja dan relasi personal.

Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina, Adrian Wijanarko, menjelaskan bahwa bagi Gen Z, kecocokan dengan atasan, rekan kerja, dan budaya perusahaan adalah faktor penting. Mereka mencari pekerjaan jangka pendek dengan hasil cepat atau kompensasi langsung setelah proyek selesai.

Menurut Adrian, Gen Z juga ingin lebih fleksibel dalam memilih tunjangan sesuai kebutuhan, seperti tunjangan kendaraan atau komunikasi.

Baca Juga :  AHY Jadi Pembicara Utama di World Water Forum ke-10 di Bali

Selain itu, Adrian menambahkan bahwa Gen Z menghadapi tekanan internal yang cukup berat, terutama karena banyak dari mereka harus mendukung orang tua yang pensiun sambil memikirkan pendidikan saudara mereka.

Di sisi lain, mereka merasa tertekan oleh ketidakpastian ekonomi global yang meningkatkan kecemasan mereka tentang masa depan.

Director Corporate Affairs PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Nila Marita, mengatakan bahwa GOTO menerapkan sistem yang transparan, memberi karyawan akses pada informasi terkait perkembangan karier mereka.

Tak hanya itu, GOTO juga menyediakan program pelatihan seperti Engineering Bootcamp dan Generasi Gigih, untuk meningkatkan keterampilan karyawan lintas generasi, khususnya Gen Z.

Nila juga menambahkan bahwa Gen Z merasa lebih termotivasi saat mereka bisa berkontribusi langsung, mendapat kepercayaan, dan diberi kesempatan untuk bekerja dengan cara mereka sendiri.

Baca Juga :  Anies Baswedan Nggak Klaim Berjasa Soal Pramono Anung

Di GOTO, para karyawan bisa menikmati kegiatan seru bersama para pemimpin dan CEO, yang bertujuan membangun kebersamaan dalam suasana kerja.

Dosen Universitas Paramadina, Tia Rahmania, memperkirakan bahwa Gen Z akan mengisi sekitar 27% tenaga kerja pada 2025.

Meski begitu, banyak Gen Z mengalami stres kerja karena sulit menghargai proses, sering menuntut hasil instan, berfokus pada work-life balance, dan menghindari lingkungan kerja yang dianggap toxic.

Gen Z juga cenderung memilih pekerjaan dan jika menjadi atasan, mereka sering memperlakukan bawahan sebagai rekan, tanpa mempedulikan hierarki.

(Klikinfo.id/red)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *