KLIKINFO.ID, JAKARTA – Pendakian gunung adalah kegiatan yang membutuhkan persiapan matang dan pengetahuan yang cukup. Salah satu hal yang perlu dikuasai adalah istilah-istilah khusus dalam dunia pendakian.
Bagi para anak gunung, mengetahui istilah-istilah tersebut menjadi kunci untuk memahami instruksi, kondisi, dan situasi di alam bebas. Berikut adalah 7 istilah dalam pendakian yang dikutip oleh klikinfo.id dar berbagai sumber.
Basecamp (Pos)
Basecamp atau pos adalah titik awal pendakian yang biasanya berada di ketinggian yang lebih rendah. Di sini, para pendaki biasanya berkumpul, melakukan registrasi, dan memeriksa perlengkapan sebelum memulai perjalanan ke puncak.
Summit (Puncak)
Summit adalah titik tertinggi dari sebuah gunung. Mencapai puncak gunung seringkali menjadi tujuan utama para pendaki. Perjalanan menuju puncak memerlukan kekuatan fisik, mental, dan ketahanan terhadap berbagai kondisi cuaca.
Ransel (Backpack)
Ransel atau backpack adalah tas khusus yang dirancang untuk digunakan selama pendakian. Ransel ini biasanya dilengkapi dengan tali pengikat dan kompartemen yang memudahkan pendaki untuk membawa perlengkapan, makanan, dan air selama perjalanan.
Jalur Pendakian (Trail)
Jalur pendakian adalah rute yang telah ditetapkan untuk mencapai puncak gunung. Jalur ini dapat berupa jalur utama atau jalur alternatif yang dapat dipilih sesuai dengan tingkat kesulitan yang diinginkan oleh pendaki.
Altitude Sickness (Penyakit Ketinggian)
Altitude sickness atau penyakit ketinggian adalah kondisi fisik yang dapat dialami oleh pendaki ketika mereka naik ke ketinggian tertentu. Gejala umum termasuk pusing, mual, dan sesak napas. Penting bagi pendaki untuk mengenali gejala ini dan segera turun ke ketinggian yang lebih rendah jika mengalami masalah.
Trekking Pole (Tongkat Pendakian)
Trekking pole atau tongkat pendakian adalah alat bantu yang digunakan oleh pendaki untuk membantu menjaga keseimbangan, mengurangi beban pada lutut, dan mendukung perjalanan di medan yang sulit. Penggunaan trekking pole dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan selama pendakian.
Leave No Trace (Tinggalkan Tanpa Jejak)
Prinsip “Leave No Trace” merupakan etika lingkungan yang mendorong pendaki untuk tidak meninggalkan sampah, merusak alam, atau mengganggu ekosistem selama pendakian. Para pendaki diharapkan meninggalkan alam dengan kondisi sebaik atau bahkan lebih baik dari sebelum mereka datang.
Penting bagi para pendaki, terutama anak gunung, untuk memahami dan menginternalisasi istilah-istilah ini sebelum memulai perjalanan.
7 Istilah dalam Pendakian ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pendakian, tetapi juga membantu menjaga keselamatan dan keberlanjutan alam. Selamat menjelajahi keindahan puncak-puncak gunung!
(klikinfo.id/KN)