KLIKINFO.ID, JAKARTA – Bassis Ahmad Sebastio yang menjadi bagian dari band Sahara mengaku pernah tidak mendapat dana dari pemerintah sewaktu pergi ke luar negeri. Padahal untuk membawa harum nama Indonesia dalam seni musik.
Hal itu dikatakan Ahmad Sebastio saat ditanya host Klikinfo.id dalam podcast Ngobrol Santai Bareng Rocker tentang kondisi musik di Bandung yang merupakan tempat tinggalnya.
“Saya sangat apresiasi yang namanya musisi gitu, ya. Walaupun secara fasilitas tidak di support pemerintah,” katanya.
“Harus ini sendiri, berkreasi sendiri. Kadang-kadang yang jadi masalah pada saat manggung izin gak keluar dan lain-lain. Mereka jalan sendiri,” tambahnya.
“Kita ngarepin pemerintah, ya berat juga,” timpal host Klikinfo.id.
Apalagi Ahmad Sebastio menyebut pernah tidak mendapat bantuan saat akan berangkat ke Swedia untuk mengharumkan nama Indonesia di kanca Internasional.
“Saya waktu itu pernah berangkat ke Swedia tuh, masalah pendanaannya. Kita dikasih, tapi setelah kita kembali dari sana. Kita mau berangkat aja harus cari utangan kemana-mana,” jelas Ahmad Sebastio.
“Sementara kita pada saat di sana, kita ngibarin merah putih. Kayak burgerkill, jasa dan band-band yang pernah main di luar,” sambungnya.

Ahmad Sebastio menyampaikan perilaku pemerintah kepada musisi sangat berbeda dengan olahragawan. Pasalnya, ia menuturkan kalau olahragawan mendapatkan pelatihan, hingga hadiah miliaran rupiah.
“Beda dengan olahragawan, olahragawan mah ya pelatihan dapat duit. Pulang dikasih hadiah miliaran,” tandas Ahmad Sebastio.
Sampai pada akhirnya, Ahmad Sebastio menyatakan dirinya bermusik hanya sekadar hobi saja.
“Tapi akhirnya kan saya kayak bermusik, hobi aja. Kayak waktu pas covid gitu kan musisi benar-benar hancur-hancuran,”
(Klikinfo.id/sha)