Denise Chariesta Idap Penyakit Mastitis, Apa Itu?

  • Bagikan
Danise Chariesta
Publik figur Denise Chariesta tengah dirawat di rumah sakit dan diketahui mengidap penyakit mastitis. (Instagram denisechariesta91)

KLIKINFO.ID, JAKARTA – Kabar kurang menyenangkan datang dari publik figur Denise Chariesta.

Kabar tak sedap Denise cadel, sapaan akrab Denise Chariesta ini mengidap penyakit mastitis.

Denies Chariesta ungkap dirinya mengidap penyakit mastitis ini melalui unggahan di media sosial (Medsos)

Dalam unggahannya itu, tampak Denise Cadel tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Denise mengatakan selama beberapa hari belakangan ini mengalami demam dan meriang.

Dikutip redaksi Klikinfo.id, Rabu (21/2/2024), Denise Chariesta mengaku tak bisa menahan rasa sakitnya sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

“Jadi ibu dan ayah sekaligus itu bukan gak bisa sakit, tapi gak boleh sakit. Udah dua hari ini sebenernya meriang, tapi ditahan karena takut gak bisa kerja,” kata Denise.

“Tadi pas live gak kuat nahan sakit akhirnya ke rumah sakit, ternyata kata dokter aku kena mastitis harus dirawat,” tambahnya.

Denise menuturkan untuk sementara waktu proses menyusui akan mengalami gangguan karena terkena penyakit mastitis.

Baca Juga :  Dua Lipa Siap Hadapi Risiko Akibat Membela Palestina

“Jadi pabrik susu jaden renovasi dulu ya gaes..” tulis Denise.

Meski begitu, konten kreator ini berharap pelanggan setianya dapat terus mengorder jualannya yang ada di toko orange.

“Kalian jangan lupa tetap co daster kita ya di shopee: denise chariesta,” ujar Denise.

Sontak kolom komentar postingannya dibanjiri reaksi dari warganet. Tak sedikit dari mereka memberikan semangat dan ada juga yang merasakan hal serupa.

“Kalau aku dulu lagi nyusuin, rajin-rajin kompres air hangat. Jadi kalau agak penuh langsung nyusui, kalau masih juga kompres air hangat dan pompa,” tutur warganet.

“Semangat ka denise, waktu nyusuin anak pertamaku dulu aku mastitis hampir sebulan sampai meriang ngigo-ngigo.”

” Padahal nyusuin nonstop, tapi anak nangis rewel, ternyata karena ada ttlt. Setelah di insisi baru aku bisa nyusuin nyaman dan anaknya ga rewel lagi,” ujar warganet lain.

Baca Juga :  Netizen Salfok Saat Tahu Agama Denise Chariesta

“Semangat kak Denise kakak ibu yang hebat ibu yang kuat ya, aku sebagai ibu ngerasin kok kak, kakak gak sendirian,” tandas warganet lainnya.

Mengutip dari beberapa sumber penyakit mastitis atau infeksi payudara terjadi karena adanya peradangan di jaringan payudara.

Kondisi ini umumnya terjadi pada ibu menyusui, terutama pada 6-12 minggu pertama pasca melahirkan.

Mastitis umumnya hanya menyerang salah satu payudara, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada kedua payudara.

Bahkan penderitanya sulit menyusui sehingga aktivitas menyusui menjadi terhambat atau terhenti.

Namun disarankan menyusui tetap dilakukan karena kondisi ini tidak berbahaya untuk si bayi.

Apalagi kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindungi dari infeksi, justru mempercepat penyembuhan mastitis.

Baca Juga :  Prilly Latuconsina Tanggapi Komentar Netizen tentang Transformasi Tubuhnya

Penyakit Mastitis

Mastitis adalah penyakit yang sering menjangkiti pada ibu yang sedang dalam kondisi menyusui bayi.

Bentuk penyakit ini adalah peradangan pada bagian payudara yang disertai dengan kemerahan pada kulit hingga sampai di puting payudara.

Kondisi seperti ini menjangkiti ibu mulai di tiga bulan awal.

Namun sering juga dialami oleh para ibu yang sudah menyusui cukup lama.

Terdapat 2 jenis mastatis yang digolongkan menurut penyebabnya:

1. Mastitis tanpa infeksi (stasis ASI) Disebabkan peyumbatan jaringan ASI, sehingga terjadi penumpukan didalam payudara dan mengakibatkan bengkak kadang hingga meradang.

2. Mastitis terinfeksi Disebabkan karena bakteri staphylococcus aureus

Gejala

– Kelelahan

– Suhu badan tinggi

– Demam

– Payudara terasa gatal-gatal

– Kemerahan di kulit payudara

– Pembengkakan

– Payudara nyeri

– Timbulan benjolan di payudara dan sakit

– Sakit saat menyusui

– Timbul nanah di puting

(Klikinfo.id/SHA/RAM/Wikipedia)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *