KLIKINFO.ID, JAKARTA – Serangan yang diluncurkan oleh Israel di wilayah Rafah telah menjadi sorotan dunia karena dinilai sangat kejam dan menyebabkan puluhan korban jiwa. Tagar “All Eyes on Rafah” pun menjadi trending di media sosial sebagai wujud perhatian netizen dari berbagai negara terhadap kasus ini.
Salah satu yang ikut menyuarakan kebebasan dan keadilan untuk Palestina adalah Denny Sumargo. Mantan pebasket nasional ini mengunggah foto dengan seruan “All Eyes on Rafah” di media sosialnya, mengajak para pengikutnya untuk terus memberikan perhatian pada Palestina.
Denny Sumargo juga menyampaikan keprihatinannya terhadap warga Palestina yang berlindung di Rafah namun kembali menjadi korban serangan Israel. Dia juga mengimbau para pemimpin dunia untuk segera mengatasi masalah ini.
“Seluruh pemerintahan di dunia, rakyat Rafah tidak punya tempat aman untuk pergi! Sulit membayangkan keadaan bisa lebih buruk lagi seperti yang dialami masyarakat Palestina dalam empat bulan terakhir!” tulis Denny Sumargo di Instagram, dikutip Kamis, 30 Mei 2024.
Sebagai figur publik dengan lebih dari 4 juta pengikut di media sosial, dukungan Denny Sumargo ini tentu berdampak signifikan. Dia menyerukan agar serangan yang dilancarkan oleh Israel segera dihentikan untuk mencegah korban jiwa lebih lanjut.
“Ini bukan perang, ini tragedi. Berapa banyak lagi anak yang harus mati? Berapa banyak lagi orang yang harus kehilangan rumah dan keluarganya? HENTIKAN!!!,” tegasnya.
Dalam postingannya, Denny Sumargo menyatakan bahwa unggahannya ini bukan untuk mencari pujian, melainkan untuk menyuarakan pendapatnya tentang tindakan Israel. “Gw post ini bukan tentang respect buat gw, ini buat menyuarakan pendapat gw tentang kegilaan yang dilakukan pemerintah Israel,” tutupnya.
Sebagai informasi, pada 27 Mei 2024 terjadi pengeboman di wilayah pengungsian di Rafah. Masyarakat di sana berusaha mencari tempat yang lebih aman. Informasi ini didapat dari Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai oleh kelompok Hamas.
Diketahui, sebelum serangan militer Israel yang dimulai awal Mei, kota Rafah dihuni oleh sekitar 1,5 juta penduduk. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak dari serangan tersebut. Proses pengungsian warga Rafah masih berlangsung, dengan lebih dari satu juta orang telah meninggalkan kota itu sejak 6 Mei.
(Klikinfo.id/SN)