KLIKINFO.ID, JAKARTA – Hingga saat ini, tak sedikit kalangan pria ingin memperbesar penis alias Mr P miliknya.
Alasan ingin memperbesar Mr P sendiri yakni ingin memuaskan pasangan tercintanya di ranjang.
Namun, beberapa kaum pria bermasalah setelah nekat perbesar Mr P yang tak sesuai dengan anjuran dokter.
Redaksi Klikinfo.id mengutip berbagai sumber, Senin (26/2/2024), terkait bahan-bahan alami yang diyakini sebagai salah satu cara perbesar Mr P, namun belum terbukti secara ilmiah.
Berikut ini daftar lengkapnya:
Minyak Bulus
Minyak bulus telah lama digunakan dalam berbagai tradisi untuk memperbesar penis.
Namun, efektivitasnya belum terbukti secara ilmiah dan penggunaan yang tidak benar dapat menyebabkan iritasi atau masalah kulit lainnya.
Minyak Zaitun
Minyak zaitun dikenal karena khasiatnya dalam melembapkan kulit.
Beberapa orang percaya bahwa pijatan menggunakan minyak zaitun dapat membantu memperbesar penis.
Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas.
Minyak VCO (Virgin Coconut Oil)
Minyak kelapa juga diklaim memiliki manfaat untuk memperbesar penis jika dioleskan secara teratur.
Namun, seperti minyak zaitun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih kurang.
Daun Bungkus (Tongkat Ali)
Daun bungkus atau Tongkat Ali adalah tumbuhan yang tumbuh di Asia Tenggara dan dikenal karena khasiatnya dalam meningkatkan stamina seksual pria.
Beberapa orang juga percaya bahwa mengoleskan ekstrak daun bungkus pada penis dapat membantu memperbesar ukurannya, tetapi klaim ini juga belum terbukti secara ilmiah.
Bawang Merah
Beberapa orang percaya bahwa bawang merah mengandung zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel penis.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini, dan penggunaan bawang merah mentah pada kulit sensitif penis dapat menyebabkan iritasi.
Sebelum mencoba metode apapun untuk memperbesar penis, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan informasi yang akurat dan aman.
Beberapa metode yang diklaim dapat membantu memperbesar penis mungkin tidak efektif atau bahkan berbahaya.
(Klikinfo.id/RAM)