KLIKINFO.ID, JAKARTA – Pada bulan Ramadan ini, perhatian publik kembali tertuju pada pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, atau yang akrab disapa Gigi.
Namun, kali ini bukan karena prestasi atau karya seni mereka, melainkan karena kontroversi yang melibatkan kehadiran putra bungsunya, Rayyanza Malik Ahmad, dalam acara sahur yang mereka selenggarakan di rumah.
Selama bulan suci Ramadan, Raffi Ahmad telah dikontrak oleh salah satu stasiun televisi untuk mengisi program-program spesial Ramadan, termasuk acara berbuka puasa dan sahur yang diselenggarakan di rumahnya. Namun, sorotan publik beralih ketika Rayyanza terlihat ikut serta dalam acara sahur tersebut.
Sebuah momen dalam acara itu menunjukkan Rayyanza yang tampak masih mengantuk, dengan matanya sayu di pangkuan pengasuhnya, Sus Rini.
Terlihat jelas bahwa sang anak, yang baru berusia 2 tahun, seolah-olah dipaksa untuk tetap bangun dan berpartisipasi dalam acara tersebut.
Wajah Rayyanza yang tampak lelah tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
Banyak netizen yang menyatakan kekhawatiran dan kekecewaan mereka terhadap perlakuan orang tua Rayyanza. Mereka menilai bahwa kehadiran Rayyanza dalam acara sahur tersebut merupakan bentuk eksploitasi anak yang tidak patut dilakukan.
Reaksi dari sejumlah netizen di media sosial pun beragam.
Sebagian mengkritik keras Raffi dan Gigi atas perlakuan mereka terhadap anaknya, menyebut bahwa memaksa anak sekecil itu untuk beraktivitas pada jam-jam dini hari adalah hal yang tidak manusiawi.
Beberapa netizen bahkan mempertanyakan moralitas dari orang-orang yang mendukung praktek seperti ini.
Namun, tidak sedikit pula yang memberikan dukungan kepada pasangan selebriti tersebut. Mereka berargumen bahwa kehadiran Rayyanza dalam acara tersebut hanya sebagai bentuk kesempatan bagi keluarga tersebut untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama di tengah kesibukan Ramadan.
Terkait kontroversi ini, masih belum ada tanggapan resmi dari pihak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Namun, diskusi mengenai batasan-batasan eksploitasi anak dalam dunia hiburan kembali mencuat ke permukaan, memicu refleksi yang lebih dalam tentang perlindungan dan kesejahteraan anak-anak di tengah industri hiburan yang terus berkembang pesat.
(klikinfo.id/JR)
