KLIKINFO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menolak tuduhan yang menyebut dirinya telah mengajukan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, kepada partai-partai politik untuk pemilihan Gubernur Jakarta 2024. Tuduhan tersebut awalnya diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi.
Aboe Bakar menyatakan bahwa Jokowi telah melakukan intervensi dalam proses Pilkada Jakarta, dan menyebut tindakan tersebut sebagai hal yang biasa dilakukan oleh Jokowi, mulai dari pemilihan presiden hingga pemilihan kepala daerah.
“Sudah biasa cawe-cawe, mulai dari presiden sampai nanti, jadi nggak ada masalah biar aja,” kata Habib Aboe Bakar kepada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6).
“Sudah menyodorkan nama. Kita lihat saja,” tambah Habib Aboe.
Bantahan Jokowi
Seminggu kemudian, Presiden Jokowi membantah pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengajukan nama Kaesang kepada partai politik mana pun.
“Saya tidak pernah menyodorkan nama kepada siapa pun, termasuk kepada partai. Silakan tanyakan ke partai-partai,” kata Jokowi usai meresmikan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Jokowi juga menegaskan bahwa urusan Pilkada adalah tanggung jawab partai politik, bukan dirinya.
“Urusan pilkada itu urusan partai politik. Urusan mencalonkan itu juga urusan partai politik. Saya bukan ketua partai. Saya bukan pemilik partai jadi jangan ditanyakan kepada saya,” tegas Jokowi.
Tanggapan Kaesang
Kaesang Pangarep, anak bungsu Jokowi, juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan Sekjen PKS tersebut. Ia menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah mengajukan namanya kepada partai-partai politik.
“Pak Sekjen PKS tidak berbicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik,” kata Kaesang dalam keterangannya, Kamis (27/6).
Kaesang juga menyebutkan bahwa kewenangan untuk mengusung calon adalah hak ketua umum partai. Ia menilai bahwa pernyataan Sekjen PKS mungkin bertujuan untuk menutup pintu koalisi antara PKS dan PSI.
“PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga,” ujarnya.
Respons PKS
Menanggapi isu tersebut, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyebutkan bahwa isu Jokowi menyodorkan nama Kaesang sebelumnya juga disampaikan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
“Itu maksudnya Pak Ahmad Muzani, Pak Sekjen pernah menyampaikan hal itu, tapi lebih jelasnya lagi Pak Aboe bisa ditanya,” kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/7).
Selain itu, Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, menyatakan bahwa memang pernah ada pertemuan yang membahas hal tersebut. Namun, PKS tetap menyerahkan klarifikasi lebih lanjut kepada Sekjen Habib Aboe.
“Tapi itu sudah ada klarifikasinya dari teman-teman Gerindra bahwa memang pernah ada pertemuan-pertemuan membicarakan itu,” ujar Tifatul.
(Klikinfo.id/SN)