Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam membangun ekosistem modest fashion, dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.
Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar KemenKopUKM, Fixy, menekankan pentingnya langkah nyata untuk mencapai tujuan ini. “Upaya ini adalah wadah penting bagi kita semua untuk mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” ujar Fixy di Jakarta, 19 Juli.
Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia, memiliki potensi besar di industri modest fashion. Presiden Republik Indonesia pernah menyatakan bahwa Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia, sementara Wakil Presiden RI menambahkan bahwa Indonesia juga berpotensi sebagai pusat mode Muslim dunia.
Laporan State of Global Islamic Economic Report 2023 menunjukkan Indonesia berada di peringkat ketiga dalam sektor modest fashion. “Persiapan menuju Indonesia sebagai Capital of Modest Fashion sangat penting,” tambah Fixy.
Ada tiga langkah utama yang perlu diambil: pertama, penyusunan Draft Keputusan Presiden tentang Pengembangan Modest Fashion Indonesia; kedua, penyusunan Masterplan Pengembangan Modest Fashion; dan ketiga, peluncuran Kick-off Bulan Modest Fashion pertama, “The 1st Anniversary of Modest Fashion,” di Jakarta.
Putu Rahwidiyasa, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, mendukung visi ini dan menyarankan tiga langkah: merumuskan Peraturan Menteri Parekraf tentang definisi dan cakupan modest fashion, mensinergikan berbagai masterplan pengembangan, dan mengintegrasikan Bulan Modest Fashion dengan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Tjoki Aprianda Siregar dari Kementerian Luar Negeri menekankan perlunya standar halal yang universal, termasuk untuk modest fashion. “Jika kita mengambil inisiatif untuk mengusulkan standar halal universal, Indonesia dapat memimpin pasar,” ujar Tjoki.
Pasar potensial modest fashion tidak hanya di negara-negara berpenduduk Muslim, tetapi juga di Eropa. “Permintaan produk halal di seluruh dunia akan terus tumbuh,” tambah Tjoki.
Desainer terkenal Poppy Dharsono dari APPMI menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan potensi modest fashion di Indonesia. “Dengan keragaman suku dan budaya, kita harus memiliki identitas modest fashion yang unik,” kata Poppy.
Ahmad Lutfie dari Sekretariat Wakil Presiden menyatakan bahwa sektor modest fashion dapat memperkuat ekonomi domestik dan ekspor. Elisabeth Ratu Rante Allo dari DPPKUKM optimis program promosi luar negeri dapat mempercepat pemasaran produk modest fashion Indonesia.
Dila dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) menambahkan bahwa kegiatan kolaboratif ini akan mendorong perkembangan sektor modest fashion ke depan. “IFC berharap rancangan program pemerintah yang dibahas hari ini dapat mendorong sektor modest fashion untuk berkembang lebih jauh,” tutup Dila.
Dengan kolaborasi yang kuat dan langkah-langkah strategis, Indonesia siap menjadi pusat modest fashion dunia.
(Klikinfo.id/NW)