Jakarta – Pemerintah melalui Istana resmi membentuk Tim Khusus Koordinasi Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini diambil menyusul arahan Presiden Prabowo Subianto yang optimistis bahwa target ambisius program MBG untuk menjangkau 82,9 juta penerima dapat terealisasi sebelum akhir tahun anggaran, yang berarti dalam waktu dua bulan tersisa.
Juru Bicara Kepresidenan menjelaskan bahwa Tim Khusus ini memiliki mandat utama untuk memangkas birokrasi dan hambatan logistik di lapangan.
Fokus utamanya adalah memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.
Tim ini ditugaskan untuk mengintegrasikan data penerima manfaat di 38 provinsi, memastikan ketersediaan bahan pangan bergizi, dan memberdayakan lebih dari 18.000 UMKM lokal serta jutaan petani, nelayan, dan peternak yang terlibat dalam program ini.
Lebih lanjut, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) juga melaporkan bahwa program MBG dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah sukses diuji coba di wilayah delineasi IKN, menunjukkan komitmen pemerintah untuk menerapkan standar gizi tinggi di seluruh wilayah.
Kesuksesan di IKN ini diharapkan dapat menjadi model replikasi nasional. Dengan percepatan ini, pemerintah tidak hanya mengejar angka, tetapi juga kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
(Red)




