KLIKINFO.ID, JAKARTA – Vespa kesayangan mendiang komika Babe Cabita, yang sering menjadi saksi bisu perjalanan kesehariannya, kini menjadi fokus perhatian. Tidak untuk ditaruh di garasi atau dihiasi dengan kekayaan materi, melainkan dilelang dengan tujuan mulia.
Melalui Instagram miliknya, Fati, sang istri, mengumumkan keputusan untuk melelang Vespa Darling 50s (JDM) yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kenangan bersama almarhum suaminya. Namun, langkah ini tidak semata untuk mengenang masa lalu, melainkan untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan masjid dan pesantren.
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya, Zulfati Indraloka, ingin melelang Vespa Darling 50s (JDM) milik Almarhum suami saya. Dan nantinya seluruh hasil dari lelang ini akan kami sumbangkan untuk pembangunan Masjid Al-Muwwahidin yang ada di Medan dan Pembangunan pondok pesantren Al-Bayan Al-Islami yang ada di Deli Serdang,” ungkap Fati.
Keputusan ini diambil setelah mendapat masukan dari teman-teman terdekat. Lelang dibuka mulai kemarin dan akan berlangsung hingga 5 Mei 2024. Mulai dari 70 juta rupiah, setiap penawaran berlaku dalam kelipatan 1 juta rupiah. Bagi yang ingin berpartisipasi, dapat menghubungi nomor yang tertera atau menuliskan penawaran di kolom komentar.
Respon dari masyarakat pun beragam. Ada yang menawarkan 70 juta, 125 juta, hingga 100 juta rupiah. Namun, di tengah riuhnya penawaran, satu hal yang menjadi fakta adalah nilai kesedekahan dan kebaikan yang terpancar melalui aksi ini.
Kenangan tentang Babe Cabita tak lepas dari pertempuran melawan penyakit langka, anemia aplastik. Setiap putaran roda Vespa menjadi saksi bisu perjalanan pengobatannya, dari Indonesia hingga Malaysia. Dan kini, dengan melelangnya Vespa kesayangan, bukan hanya kenangan yang terpatri, melainkan jejak kebaikan yang tak terhapus.
Babe Cabita mungkin telah tiada pada Selasa, 9 April 2024, namun semangat kebaikannya tetap terus hidup. Lewat setiap penawaran, setiap kelipatan angka, menjadi bagian dari kontribusi untuk membangun lebih dari sekadar tempat ibadah dan pendidikan, tetapi juga membangun semangat kebaikan dan solidaritas yang tak terkikis oleh waktu.
(Klikinfo.id/SN)