Aksi warga Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah pada, Selasa, (8/2/2022) membuat kericuhan dengan aparat kepolisian. Hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md membantah adanya kekerasan oleh aparat dalam kericuhan tersebut.
Menurut Mahmud, polisi sudah melakukan tindakan sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat. Sehingga tidak terjadi kekerasan dari aparat, dan tidak ada penembakan.
“Polisi sudah bertindak atas permintaan untuk pengawalan dan menjaga masyarakat agar tidak terjebak konflik horizontal dan terprovokasi antar sesana masyarakat,” kata Mahfud, Rabu (9/2).
Aspirasi warga Wadas dipicu adanya pengukuran lahan yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pengukuran lahan untuk penambangan batu andesit yang dilakukan dengan pemantauan ratusan aparat gabungan TNI, Polri dan Satpol PP.
“Saat ini proses pendinginan sedang dilakukan di Wadas. Kita akan menggelar rapat koordinasi pada pukul 15.00 WIB nanti, kita berjanji akan memberikan keterangan lebih lengkap,” ujar Mahmud.
Pasalnya, aparat kepolisian melakukan tindakan represif dan juga menangkap 60 warga Desa Wadas. Bahkan, polisi jugamenghalangi masyarakat dalam upaya bantuan hukum terhadap warga. (Sha)