Global  

Pasukan Rusia Ingin Mengendalikan Reaktor Nuklir Chernobyl

Penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak menilai mustahil jika pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl akan aman di tengah invasi Rusia.

Pembangkit listrik yang diambil alih Pasukan Rusia, sedangkan pasukan Ukraina memerangi mereka di tiga sisi pada hari Kamis setelah Moskow meluncurkan  serangan darat, laut dan udara dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Dilansir dari keamanan Rusia bahwa pihak militernya berkumpul di “zona eksklusi” Chernobyl sebelum menyeberang ke Ukraina Kamis pagi.

“Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia, dan ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini,” kata Penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak, seperti dilansir dari reuters, Jumat (25/2/2022).

Sementara itu, Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer.

Sebelumnya, bencana Chernobyl di Ukraina Soviet saat itu mengirim awan bahan nuklir ke sebagian besar Eropa pada tahun 1986 setelah uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.

Wali Kota Kiev Berlakukan Jam Malam di Tengah Peperangan Rusia Vs Ukraina puluhan tahun. Kemudian, itu menjadi objek wisata. Sekitar seminggu sebelum invasi Rusia, zona Chernobyl ditutup untuk turis.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuliskan diakun twitternya sesaat sebelum pembangkit listrik itu ditangkap bahwa “Pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang,” terangnya.

“Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa,” sambungnya.

Penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, Anton Gerashchenko juga memperingatkan bahwa pertempuran di sekitar pembangkit listrik dapat menyebabkan potensi gangguan limbah nuklir dan penyebaran bahan radioaktif berbahaya di seluruh Eropa.

“Pengawal Nasional, yang menjaga pengumpul limbah radioaktif nuklir yang tidak aman, berjuang keras,” tulis Anton Gerashchenko diakun facebooknya . [sha]

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *