Prabowo Gulirkan Isu Reshuffle, Pengamat: Langkah Presiden Harus Dipercepat

  • Bagikan

Jakarta- Presiden RI Prabowo Subianto secara mengejutkan mengatakan sekaligus memberi peringatan bahwa mereka yang tidak mampu mengikuti ritme percepatan akan ditinggalkan di pinggir jalan.

Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada peresmian peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang, Jawa Barat, Minggu.

“Saya terima kasih kepada tim saya, kabinet saya semuanya kerja dengan baik, kerja dengan cepat, yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja,” ujar Prabowo.

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya percepatan kerja pemerintah, khususnya dalam menjalankan program hilirisasi. Adapun Peresmian peletakan batu pertama proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik tersebut merupakan bagian dari percepatan hilirisasi tersebut.

Baca Juga :  Kisah Di Balik Konflik Livy Renata dan Deddy Corbuzier

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik & Keamanan, Muhammad Sutisna, mengatakan bahwa Presiden Prabowo sudah menunjukan kegerahannya terhadap menteri-menteri yang berkinerja buruk. Bahkan beberapa diantaranya justru membuat polemik dan kegaduhan publik.

Muhammad Sutisna menambahkan bahwa ungkapan presiden tersebut menjadi pertanda pertama bahwa akan ada reshuffle kabinet segera.

“Presiden Prabowo saat ini sangat menjaga ucapan pada pidatonya saat ini. Berbeda saat Prabowo menjadi oposisi pada 2019. Pastinya hal tersebut menjadi sinyal kuat akan adanya pergantian kabinet”, kata Sutisna lewat wawancara eksklusif pada Selasa 30 Juni 2025.

Menurut Sutisna yang juga Co Founder Forum Intelektual Muda, menambahkan bahwa sejatinya presiden harus segera mengambil langkah tegas dan berani untuk segera melakukan perubahan struktur kabinet. Pasalnya terdapat beberapa kasus dimana presiden menerima “bola panas” dari kinerja dan kebijakan menteri-menteri yang kontroversial.

Baca Juga :  Begini Kondisi Aurelie Moeremans Pasca Gegar Otak Karena Insiden Kecelakaan

“Mesti adanya evaluasi dan reshuffle total terhadap menteri di kabinet yang mengganggu fokus kerja dari Presiden Prabowo. Dan mesti dilakukan percepatan terhadap reshuffle tersebut,” kata Sutisna.

Selain itu Sutisna juga mengingatkan bahwa presiden perlu segera untuk mengevaluasi dan me-reshuffle menteri belum begitu terasa untuk publik. Antara lain juga menteri perdagangan.

“Melihat situasi politik yang secara umum lebih kondusif, sektor ekonomi perlu juga diperhatikan, karena masyarakat sedangan menderita ditengah gejolak melemahnya ekonomi, PHK, dan daya beli yang menurun”, ucap Sutisna.

Sutisna juga memberikan masukan bahwa saat ini negara lebih butuh perhatian ekomomi-perdagangan untuk hajat publik yang lebih banyak.

“Sebenernya terdapat figur yang cocok untuk mengisi pos menteri perdagangan dengan kinerja yang mumpuni dan kinerja terhadap publik yang sudah dirasakan. Yakni Harvick Hasnul Qolbi”, kata Sutisna.

Baca Juga :  Diam-diam, Laura Basuki Ternyata Penggemar Berat Anime, Ini Pilihan Favoritnya

Sutisna menekankan pentingnya fokus pada isu ekonomi, khususnya pada sektor investasi, industri, dan perdagangan. Ia pun mendesak presiden untuk segera melakukan reshuffle kabinet. Ia menyoroti perlunya figur Menteri Perdagangan yang proaktif, cekatan, dan memiliki kemampuan negosiasi kuat guna meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Ia juga menegaskan bahwa figur yang dianggap layak mengisi posisi Mendag adalah Harvick Hasnul Qolbi, yang memiliki pengalaman sebagai Wakil Menteri Pertanian di era pemerintahan sebelumnya.

( Red)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *