Bola  

Presiden FIFA Diduga Rasis, Orang Afrika Disindir dalam Pidatonya

Presiden FIFA, Gianni Infantino disinyalir telah membuat pernyataan rasis, pada saat pidato tentang manfaat dari adanya Piala Dunia jika digelar selama dua tahun sekali. Ia menyebut bahwa ide terbarunya tentang Piala Dunia bisa mengurangi angka orang Afrika yang tewas di laut.

Dalam pidatonya, Infantino menyinggung soal hidup para imigran Afrika semakin besar bila rencana Piala Dunia diadakan dua tahun sekali terwujud.

“Kita perlu memberi harapan kepada orang Afrika sehingga mereka tidak perlu menyeberangi Mediterania (Laut Tengah). Mungkin (mereka) akan menemukan kehidupan lebih baik, tetapi lebih mungkin kematian di laut,” ujarnya.

“Kita perlu memberi kesempatan dan kita perlu memberi martabat. Bukan dengan memberi amal tetapi dengan mengizinkan seluruh dunia untuk berpartisipasi,” lanjutnya.

Pernyataan tersebut secara kontroversial merujuk pada imigran yang berisiko tenggelam di Mediterania. Pidato itu disampaikan kepada para Dewan Eropa pada Rabu (26/1/2022).

Pidato itu langsung memicu reaksi. Kepala Eksekutif anti-rasis, Kick It Out, Tony Burnett, menilai pernyataan itu sama sekali tidak bisa diterima.

“FIFA adalah organisasi yang menghasilkan keuntungan multi-miliar. Mereka sudah memiliki dana untuk diinvestasikan dalam menciptakan dan menginspirasi peluang bagi orang-orang yang kurang beruntung di seluruh dunia,” bilang Burnett dikutip The Independent, Kamis (27/1/2022).

“Oleh karena itu, sama sekali tidak dapat diterima saran bahwa Piala Dunia diadakan dua tahunan, yang sebagian besar dibentuk untuk mendorong keuntungan lebih lanjut untuk FIFA, bisa menjadi solusi bagi para migran yang mempertaruhkan hidup mereka. Apalagi untuk melarikan diri dari negara-negara yang dilanda perang, dengan mencari kehidupan yang lebih baik,” lanjutnya.

Menurut Burnett, FIFA bisa saja mengucurkan sebagian dari investasinya demi mengatasi ketidaksetaraan tersebut.

“Jika FIFA memiliki komitmen tulus untuk mengatasi ketidaksetaraan, mereka harus menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk tujuan amal di lapangan, daripada menyamarkan apa yang tampaknya menjadi Piala Dunia dua tahunan yang menghasilkan keuntungan sebagai jawaban atas masalah yang ada,” tandasnya. (RVN)

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *