KLIKINFO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir baru saja membagikan momen saat dirinya meresmikan ANTARA Heritage Center (AHC), di Pasar Baru, Jakarta, pada hari Ini, Selasa (14/5/2024).
Bahkan ia hadir dalam peresmian tersebut mewakili Presiden Joko Widodo. Hal itu terungkap dalam postingan di akun X miliknya.
Hari ini saya mewakili Presiden Joko Widodo meresmikan kawasan cagar budaya, Antara Heritage Center yang telah selesai direnovasi.
— Erick Thohir (@erickthohir) May 14, 2024
Kawasan gedung ini punya nilai sejarah besar saat menjadi tempat pertama kali proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia. pic.twitter.com/NYaoxDnzeI
“Hari ini saya mewakili Presiden Joko Widodo meresmikan kawasan cagar budaya, Antara Heritage Center yang telah selesai direnovasi,” tulis Erick Thohir, dikutip Klikinfo.id, Selasa (14/5).
Erick Thohir menyampaikan AHC termasuk dalam bangunan cagar budaya kelas A yang menjadi salah satu bagian dari Weltevreden.
Atau kawasan tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia Belanda, yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan.
Tak hanya itu, Erick Thohir menyebut Gedung ini juga telah melewati masa perjuangan yang tidak sederhana dan per 2024 umurnya telah mencapai 107 tahun.

“Kawasan gedung ini punya nilai sejarah besar dan menjadi tempat pertama kali proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia,” kata Erick Thohir.
Sebagaimana diketahui, Kompleks Antara Heritage Center terdiri dari Griya Aneta dan Graha Antara. Griya Aneta dibangun oleh seorang raja media asal Hindia Belanda, Dominique Willem Barrety pada 1917.
Kemudian gedung tersebut menjadi Kantor Berita Belanda Aneta dan beralih kepemilikan ke Kantor Berita Antara pada 1962. Presiden Sukarno pun menguatkan posisi dan memastikan kantor berita Aneta dan kantor berita Jepang Domei di Pasar Baru menjadi milik Kantor Berita Antara.
Selain itu, kedua gedung tersebut direvitalisasi menjadi Antara Heritage Center dengan berbagai fasilitas dan ruangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, tanpa menghilangkan sisi sejarah dan maknanya sejak puluhan tahun lalu.
(Klikinfo.id/sha)