KLIKINFO.ID, JAKARTA – Laura Meizani, yang akrab disapa Lolly, akhirnya kembali ke tanah air setelah menghabiskan 9 bulan di London untuk mengejar pendidikannya. Menariknya, sang ibu kandung, Nikita Mirzani, tidak terlihat di bandara untuk menyambut kepulangan putrinya.
Bukan Nikita Mirzani yang menjemput Lolly di bandara, melainkan Vadel Badjideh, kekasihnya. Meskipun sudah menjalin hubungan selama kurang lebih tujuh bulan, pertemuan ini sekaligus menjadi pertemuan pertama di antara keduanya.
Keputusan Nikita Mirzani untuk tidak mengucapkan apapun terkait kepulangan Lolly menjadi tanda tanya bagi netizen. Namun, melalui video yang diunggah di akun Instagram @bundsteutic, ia akhirnya memberikan tanggapan terhadap kepulangan putrinya.
Niki menegaskan bahwa kepulangan Lolly bukanlah suatu hal yang berarti baginya. Ia terlihat acuh tak acuh terhadap persoalan anaknya.
Dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti Lolly akan merasakan pahitnya menjadi seorang ibu, Nikita Mirzani tampaknya telah melepaskan kendali terkait anaknya.
Bahkan, ia tidak berharap banyak atas kepulangan Lolly kali ini. bahkan menyatakan bahwa ia tak ingin dua anaknya yang masih kecil terpengaruh oleh kedatangan Lolly.
Sementara itu, melalui Instastory-nya, Lolly menyatakan telah kembali ke rumah untuk bertemu ibunya. Ia menuliskan harapannya agar tidak ada masalah di antara mereka berdua.
Awal mula perseteruan Niki dan Lolly
Kisah pertikaian antara Nikita Mirzani dan anaknya, Lolly, menjadi perhatian publik. Ketegangan di antara keduanya meletup setelah Antonio Dedola, mantan suami Nikita, memutuskan untuk meninggalkan rumah dalam situasi yang dianggapnya tidak adil.
Pemicu pertengkaran ini tampaknya berasal dari persepsi Antonio Dedola tentang perlakuan tidak baik yang ia terima dari Nikita. Keputusannya untuk pergi membuat suasana di rumah semakin tegang, dan ini mengarah pada konflik antara ibu dan anak.
Pertengkaran antara Nikita Mirzani dan Lolly mencapai puncaknya ketika Lolly, anak perempuan Nikita, lebih memihak pada ayahnya, Toni, daripada mendukung ibunya sendiri. Dinamika rumah tangga yang rumit ini menunjukkan bagaimana loyalitas keluarga dapat diuji dalam situasi sulit.
Keadaan ini menyoroti kompleksitas hubungan antara orang tua dan anak, di mana loyalitas seringkali menjadi poin pusat konflik. Meskipun demikian, penting untuk mengingat bahwa setiap keluarga memiliki dinamika dan tantangan masing-masing.
Pertikaian ini mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari di mana perbedaan pendapat dapat memicu konflik di antara orang-orang terdekat. Pemahaman dan komunikasi yang baik menjadi kunci untuk mengatasi perbedaan sehingga hubungan keluarga tetap harmonis.
Sebagai bagian dari masyarakat, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini untuk lebih memahami kompleksitas hubungan keluarga dan pentingnya membangun komunikasi yang sehat dalam menghadapi perbedaan.
(klikinfo.id/RS)
