Global  

Sejarah Hari Perempuan Internasional Di Tetapkan PBB 8 Maret

Pada hari ini, 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia atau International Womens’s Day. Perayaan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran tentang  kesetaraan dan bisa menjadi momentum untuk menggalang dana bagi badan amal yang memang fokus menangani berbagai masalah yang kerap dihadapi perempuan.

Dilansir dari Mint, tahun ini Hari Perempuan Internasional mengambil tema Break The Bias. Tidak hanya tema, setiap Hari Perempuan Internasional dirayakan, warna khusus juga disematkan yakni ungu, hijau dan putih.

Ungu melambangkan keadilan dan martabat, hijau melambangkan harapan, dan putih mewakili kemurnian. Warna-warna tersebut berasal dari Women’s Social and Political Union (WSPU) di Inggris pada 1908.

Sejarah
Pada 1908 terjadi kerusuhan besar dan perdebatan kritis di kalangan perempuan. Penindasan dan ketidaksetaraan memacu perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan.

Hingga kemudian, pada 1908 sebanyak 15.000 wanita berbaris dari New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak suara.

Sebagaimana ditulis dalam website resmi International Women’s Day, Konferensi Internasional Perempuan Buruh kemudian diadakan di Kopenhagen pada 1910.

Seorang wanita bernama Clara Zetkin, Pemimpin ‘Kantor Wanita’ untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional. Dia mengusulkan agar setiap tahun di setiap negara ada perayaan Hari Perempuan untuk mendesak tuntutan mereka.

Konferensi lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub pekerja perempuan, termasuk tiga perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia menyambut saran Zetkin dengan persetujuan bulat dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional ditetapkan pada setiap tanggal 8 Maret. (hanif)

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *