Sekjen PDIP Ingatkan Elite Politik Taat Konstitusi dan Setia pada Pancasila

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan para elite politik untuk taat terhadap konstitusi dan setia kepada ideologi Pancasila terkait wacana penundaan Pemilu 2024.

“Skala prioritas saat ini bergotong-royong membantu rakyat, terutama ‘recovery’ ekonomi akibat pandemi. Wacana penundaan pemilu menciptakan persoalan ketatanegaraan yang tidak perlu,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sabtu (19/3).

Sehingga Hasto mengajak semua pihak bercermin kepada pentas wayang dengan lakon “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” yang dihadirkan Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP).

Pementasan itu dilaksanakan di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3) malam. Disiarkan secara virtual Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan ditayangkan melalui kanal YouTube resmi @bknppdiperjuangan.

Sementara itu, Hasto menyatakan lakon itu sengaja dipilih untuk mengingatkan politik kekuasaan harus dibangun dengan mengedepankan moral, kebenaran, dan setia pada tatanan pemerintahan yang baik.
Dalam lakon itu menampilkan tokoh Begawab Wisrawa, sosok teruji dan memiliki daya spiritualitas yang tinggi, bijak, dan mampu menjadi pengayom.

Hasto menyatakan Begawan Wisrawa tetap seorang manusia biasa yang sering tak berdaya oleh bujuk rayu kuasa.

“Sastra Jendra menjadi bingkai moral untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan, harus dipahami dengan kerendahan hati, penuh kepasrahan, dan dengan kematangan akal budi,” jelas Hasto.

“Begitu pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tata pemerintahan negara harus dijalankan oleh pemimpin dengan karakter yang sama. Tanpa Sastra Jendra bisa mendatangkan celaka,” tambahnya.

Selain itu, Hasto menyampaikan bahwa bagi PDIP amandemen konstitusi memang tidam sepenuhnya sempurna, mengingat dilakukan pada masa krisis saat ini. Fokus terpenting adalah membantu rakyat dan bergerak mempersiapka Pemilu serentak, pada 14 Februari 2024.

Padahal perubahan mendasar dari penundaan pemilu dapat dianalogikan pada cerita Sastra Jendra. Hasto mengingatkan seluruh anggota dan kader partai bahwa pesan yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Dalam menjalankan Pancasila dan Konstitusi, yang paling penting adalah spirit penyelenggara pemerintahan untuk mewujudkan negara gotong royong dan mewarisi banyak khazanah kebudayaan yang membuat hidup masyarakat aman, damai dan tentram,” terangnya.

“Tugas kita di tengah pandemi adalah bergerak satu arah untuk membantu masyarakat Indonesia dengan gotong royong yang dipimpin oleh kader PDI Perjuangan,” sambungnya.
Hasto berharap pementasan lakon Sastra Jendra itu menyadarkan, serta untuk membangun benteng moral di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk setia pada konstitusi.

Ia pun menegaskan bahwa Ibu Megawati mengingatkan berpolitik itu membangun peradaban. Sehingga politik itu berdiri kokoh pada moral dan jalan kebenaran. Hanya bangsa yang besar, kokoh, berdiri kepada jati diri dan karakter kebudayaannya dan bukan meniru kebudayaan bangsa lain.

“Mari dengan menikmati wayang ini gelorakan semangat Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan sebagaimana digagas Bung Karno,” tegasnya. (sha)

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *