KLIKINFO.ID, JAKARTA – Duka mendalam menyelimuti hati Vino G Bastian atas kepergian sahabatnya, Babe Cabita. Kehilangan sosok yang tak hanya sekadar teman seprofesi, namun juga menjadi bagian dari kisah hidupnya, membuat Vino terpukul. Keduanya pertama kali bersua di panggung film legendaris, Warkop DKI Reborn, sebuah momen yang menjadi titik awal dari ikatan persahabatan mereka.
Di tengah gemerlap lampu panggung, mereka saling mengenal, dan tak disangka, dari situlah muncul kebiasaan mereka untuk menjelajahi jalanan dengan vespa bersama. Suatu kenangan yang kini menjadi saksi bisu dari kebersamaan yang telah berlalu.
“Pertama kenal di Warkop DKI Reborn, belakang sering Vespa bareng,” ucap Vino G Bastian saat ditemui di kawasan Ciputat, Tanggerang Selatan beberapa waktu lalu.
Namun, belakangan ini, kegiatan tersebut jarang terulang lagi. Kondisi kesehatan Babe yang semakin memburuk membuatnya harus absen dari ritual vespa bersama. Vino bahkan menyadari bahwa sahabatnya itu harus dirawat di rumah sakit karena penyakit langka yang dideritanya.
“Setahun terakhir beliau sakit, jadi memang mulai banyak absen. Terakhir dapat kabar di rumah sakit, dapat kabar beliau sudah dipanggil. Turut berduka, semoga Babe husnul khatimah,” ungkapnya.
Meskipun demikian, keberanian Babe untuk tetap menjalani aktivitasnya, termasuk syuting, meski dalam kondisi sakit, menunjukkan betapa kuatnya semangatnya. Namun, kontak antara mereka terputus, dan Vino baru mendapat kabar bahwa sahabatnya itu telah tiada.
“Walau sakit, ia masih berusaha untuk tetap beraktivitas. Tetapi setelah itu, kami kehilangan kontak. Kabar tentang kepergiannya saya terima dari teman,” tuturnya.
Vino mengungkapkan betapa ia terenyuh melihat anak-anak Babe yang kini harus kehilangan sosok ayah yang gemar mengajak mereka bersama saat berkeliling dengan vespa.
“Vespaan sama anaknya sering dibawa, lihat anaknya sedih banget,” ujarnya.
Babe Cabita, dalam pandangan Vino, adalah sosok yang rendah hati dan mudah bergaul. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi banyak orang, karena ia bukan hanya sekadar seorang komika, melainkan juga seorang yang selalu membawa keceriaan dan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarnya.
“Beliau sangat rendah hati, mudah bergaul sama teman-teman, selalu melucu, menghibur, bisa jadi amal jariyah, di tengah kita soal membawa kebahagiaan, banyak sekali teman yang merasa ditinggalkan. Beliau selalu nutupin sakit, beliau sempat ketika mulai mengurus nggak sempat cerita apa-apa, semua seru-seruan saja, pas tahu sakit kita sempat prihatin,” pungkasnya.
(klikinfo.id/SN)