KLIKINFO.ID, JAKARTA – Setelah satu dekade bersama band, Heri Batara mengundurkan diri dari Edane untuk fokus di balik layar band. Kemudian posisinya itu digantikan oleh Trison Manurung sebagai vokalis melalui audisi.
Eet Sjahranie pun mengungkapkan alasan Edane memilih Trison Manurung sebagai vokalis mereka. Menurutnya, Trison memiliki suara yang tidak perlu diragukan lagi.
“Kita bukan membanding-bandingkan dengan yang lain atau gimana, tapi mau gak mau harus terbandingkan,” kata Eet Sjahranie, dalam podcast Ngobrol Santai Bareng Rocker, di Channel Klikinfo.id.
“Trison itu memang dasar basicnya dia punya suara yang gak usah diraguin kalau dia nyanyi gitu. Nah cuma kalau bicara Edane sudah terlalu banyak materi yang high pit, ya agak tidak mungkin kalau Trison high handle itu semua itu aja sih,” tambahnya.
Apalagi Eet Sjahranie mengatakan jika memang harus berubah dengan Trison. Ia menyebut dirinya kala itu akan membuat grup band baru. Pasalnya, berbicara lagu Edane yang berjudul Pancaroba bukan range-nya Trison.
“Kalau memang harus berubah dengan Trison, harusnya saat itu gue bikin band baru. Karena kalau bicara lagu Pancaroba bukan range-nya dia. Walaupun mungkin bisa, tapi bukan range-nya gitu,” jelas Eet Sjahranie.
Seperti diketahui di album 170 Volts yang dibawakan Trison mengubah warna musik Edane dari album-album sebelumnya. Meski album tersebut banyak diterima di kalangan anak-anak muda.
Karena adanya perubahan warna suara, Eet Sjahranie mengakui kalau para pendengar dan fans Edane pun terbagi menjadi dua. Ada yang era lama dan ada juga yang era baru.
“Jadi, justru Edane itu istilahnya gini di era itu tuh jadi terbagi para pendengarnya, fansnya itu terbagi. Jadi, ada yang era lama, era baru gitu. Nah, era lama jelas menolak perubahan ini kebanyakan, sedangkan era baru jauh tahunya itu,” ungkap Eet Sjahranie.
Bahkan Eet Sjahranie menyampaikan banyak kalau album 179 Volts itu dinyanyikan oleh band baru. Hingga ada satu momen lucu saat Edane di wawancara di salah satu stasiun Radio.
“Akhirnya diketahui banyak orang, saat itu malah kita dipikir jadi kayak band baru. Dimana kita di wawancara di radio yang nelpon-nelpon kita tuh yang masih abg-abg. ‘Eh ini Edane udah pada punya cewek belum?’ Itu tahun 2002 kita kan masih ya baru-baru berumah tangga punya anak satu dua gitu,” tandas Eet Sjahranie.
“Hal itu menunjukkan bahwa di industri itu orang tidak tahu sebetulnya, kalau lagunya memang diterima, tapi dia tidak tahu pelakunya siapa,” tutupnya.
(Klikinfo.id/sha)