Rindu Kehadiran Ibu, Ini yang Disesali Tyas Mirasih

  • Bagikan
Sejak kepergian ibundanya, Hedy Ellas, Tyas Mirasih telah menjalani setahun yang penuh dengan cobaan dan kesedihan.
Sejak kepergian ibundanya, Hedy Ellas, Tyas Mirasih telah menjalani setahun yang penuh dengan cobaan dan kesedihan. (Foto: Instagram)

KLIKINFO.ID, JAKARTA – Sejak kepergian ibundanya, Hedy Ellas, Tyas Mirasih telah menjalani setahun yang penuh dengan cobaan dan kesedihan. Kehilangan sosok yang dicintainya begitu dalam telah meninggalkan lubang yang tak terisi dalam hidupnya. Meskipun sudah berlalu setahun, rasa kerinduan terhadap ibunya masih membekas di hatinya seperti luka yang belum sembuh.

Tyas Mirasih, seorang bintang film yang dikenal dengan perannya dalam Marley, secara terbuka mengakui bahwa ia masih merindukan suara lembut ibunya, terutama saat ibunya meneleponnya. “Suara dan cara dia bicara, itu adalah hal-hal yang selalu saya rindukan. Hal-hal yang sebelumnya saya anggap sepele, kini menjadi begitu berharga,” ungkapnya ketika ditemui di studio Rumpi No Secret Trans TV.

Baca Juga :  Judika dan Duma Riris Menyambut Kehamilan Ketiga

Kehilangan ibu bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah diatasi. Tyas menggambarkan perasaannya selama satu tahun ini sebagai upaya untuk beradaptasi, seperti menjalani puasa, Lebaran, dan ulang tahun tanpa kehadiran ibunya. Namun, di tengah proses adaptasi itu, ada penyesalan yang menghantuinya.

“Ada saat-saat ketika aku menyesali bahwa aku jarang bertemu dengan ibu sebelum kepergiannya. aku selalu menunda-nunda untuk bertemu dengannya, dan sekarang aku merasa menyesal karena kesempatan itu telah berlalu,” katanya dengan nada sedih.

Lebaran tahun lalu menjadi momen yang amat menyedihkan bagi Tyas. Tradisi keluarga yang biasanya diisi dengan foto bersama ibunya kini terasa hampa. Rumah yang dulu dipenuhi tawa dan kehangatan keluarga kini terasa sunyi tanpa kehadiran sang ibu.

Baca Juga :  Masayu Anastasia Ungkap Pacar Posesif, Tapi Untuk Kebaikan

Kesedihan Tyas bahkan membawa dampak pada pekerjaannya. Namun, suaminya, Tengku Tezi, hadir sebagai penopang yang kuat dalam menghadapi masa-masa sulit ini. “Dia selalu ada untuk saya, mendengarkan dan menenangkan ketika saya merasa terpuruk. Saya bersyukur atas kehadiran Tezi dalam hidup saya yang membantu mengurangi beban kesedihan ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Meskipun kehilangan ibunya tetap menjadi pukulan berat dalam hidupnya, Tyas Mirasih memilih untuk terus maju. Dalam setiap tangisannya, ia menemukan kekuatan untuk bangkit dan menghadapi hari-hari yang akan datang dengan penuh semangat. Seperti pepatah mengatakan, “Walaupun kita terluka, kita masih bisa belajar untuk tersenyum lagi.”

(Klikinfo.id/SN)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *