KLIKINFO.ID, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi meresmikan amonium nitrat, pada Kamis (29/2/2024).
Peresmian pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat ini berlangsung di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pabrik amonium nitrat tersebut memiliki kapasitas produksi amonium nitrat dan asam nitrat puluhan ribu ton per tahun.
Dengan diresmikannya pabrik tersebut, membuat Erick Thohir mengucap syukur, lantaran pabrik itu juga mampu produksi asam nitrat hingga puluhan ribu ton.
“Alhamdulillah, pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, telah diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo.”
Pabrik ini berkapasitas produksi amonium nitrat 75 ribu ton per-tahun, dan asam nitrat sebesar 60 ribu ton per-tahun.” tulis akun Instagram Erick Thohir @erickthohir dikutip redaksi Klikinfo.id.
Dikatakan Erick Thohir, keberadaan pabrik yang diresmikan Jokowi tersebut memenuhi kebutuhan bahan peledak dan pupuk nasional.
“Ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bahan peledak dan pupuk nasional, serta memperkuat hilirisasi.” tulis Erick Thohir.
Diakui Erick Thohir, pabrik tersebut ialah hasil kolaborasi grup BUMN yakni Holding DEFEND ID, dan Pupuk Indonesia.
“Ini bisa mengurangi impor amonium nitrat. Dari sebelumnya 21 persen kebutuhan nasional, turun 8 persen.”
“Kita dorong terus Indonesia menjadi negara mandiri, sekaligus membuka sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan.” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, dengan diresmikannya pabrik amonium nitrat di Kota Bontang menjadi sebuah langkah strategis pemerintah.
Langkah strategis yang dimaksud Jokowi ialah dalam mendorong kemandirian pangan di Indonesia.
Khususnya, menurut Jokowi, pabrik itu diresmikan untuk menghadapi krisis global.
“Saya meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis, 29 Februari 2024.”
Ini merupakan langkah strategis dalam mendorong kemandirian pangan Indonesia, terutama menghadapi krisis pangan global.” tulis akun Instagram Presiden Jokowi @jokowi dikutip redaksi Klikinfo.id.
Jokowi mengatakan, pembatasan ekspor saat ini berdampak pada sulitnya impor bahan pangan pokok, baik itu beras dan gandum.
Dimana sebelumnya, lanjut Jokowi, sangat mudah didapatkan Indonesia dari 22 negara.
“Saat ini pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya impor bahan pangan pokok seperti beras dan gandum, yang sebelumnya mudah didapatkan dari 22 negara.”
” Indonesia masih mengimpor beberapa komponen pupuk, termasuk amonium nitrat, yang merupakan bahan baku kunci.” tulis akun Instagram @jokowi.
Maka dengan diresmikannya pabrik tersebut diharapkan Jokowi impor amonium nitrat yang semula mencapai 21 persen bisa dikurangi hingga 8 persen.
“Dengan demikian Indonesia dapat sepenuhnya mengendalikan kebutuhan domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.”
Saya tekankan juga, tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi produk-produk kebutuhan yang masih impor harusnya semua bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu.” ucapnya.
(Klikinfo.id/RAM)