Erick Thohir Konsolidasi Perusahaan Pelat Merah

  • Bagikan
Erick Thohir saat menjelaskan sesuatu
Menteri BUMN Erick Thohir (Thoudy Badai/Republika)

KLIKINFO.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir kembali menegaskan niatnya untuk melakukan penataan ulang perusahaan pelat merah di Indonesia.

Dalam konferensi pers di acara Mandiri Investment Forum, Erick Thohir mengumumkan rencananya untuk mengurangi jumlah perusahaan BUMN menjadi sekitar 30 entitas.

“Kami berharap dapat merampingkan BUMN menjadi sekitar 30 perusahaan. Saat ini, jumlahnya masih 41, yang baru diumumkan pada tahun ini. Namun, ke depan, target kami adalah 30-an perusahaan,” ungkap Erick kepada para wartawan.

Keputusan ini, menurut Erick, selaras dengan peta jalan Kementerian BUMN periode 2024–2034, yang menitikberatkan pada rencana konsolidasi perusahaan pelat merah.

Meski demikian, dia enggan memberikan rincian terkait perusahaan mana yang akan digabung atau ditutup.

Baca Juga :  Mewaspadai Potensi Kecelakaan di Jalan Tol Selama Arus Balik Lebaran 2024

Sejak awal menjabat pada 2019, Erick telah berhasil mengimplementasikan sejumlah pemangkasan perusahaan BUMN.

Alasannya, ini merupakan bagian dari program restrukturisasi BUMN yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja mereka.

Di bawah kepemimpinannya, Kementerian BUMN berhasil menurunkan jumlah perusahaan dari 142 menjadi 107 pada bulan Juni 2020. Pada Desember 2023, tujuh perusahaan ditutup, termasuk PT Kertas Kraft Aceh, PT Istaka Karya, dan PT Industri Gelas.

Erick menekankan bahwa restrukturisasi ini bertujuan agar BUMN dapat berdiri di atas tiga pilar. Pertama, sebagai korporasi yang sehat, memberikan kontribusi melalui pembayaran pajak dan dividen untuk mendukung pendapatan negara.

Pilar kedua adalah memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti proyek KEK Sanur di Bali, hasil kerja sama antara pemerintah dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney).

Baca Juga :  Erick Thohir Dorong Timnas U-23 untuk Capai Olimpiade

KEK Sanur diakui sebagai inisiatif strategis untuk mengoptimalkan potensi Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan, yang diharapkan dapat meningkatkan dan diversifikasi perekonomian Indonesia.

Pilar ketiga adalah menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, terutama dengan BUMN saat ini memberikan 92 persen dari total kredit ultra mikro dan makro di Indonesia.

Upaya ini sejalan dengan visi Erick untuk memastikan peran strategis BUMN dalam mendukung ekonomi nasional.

(klikinfo.id/red)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *