KLIKINFO.ID, JAKARTA – Vokalis Roxx, Trison Manurung mengaku terciptanya album pertama grup musik beraliran Heavy Metal itu berawal dari sering membawakan lagu-lagu metallica. Apalagi Roxx merupakan pelopor dari pergerakan musik metal atau underground di Indonesia.
Bahkan Trison Manurung mengatakan konser pertama Roxx itu membawakan lagu master of puppets. Ia menyebut hanya bandnya yang mengcover lagu metallica, sedangkan band lainnya masih striper serta Van Helen.
Hal itu disampaikan langsung oleh Trison dalam podcast Ngobrol Santai Bareng Rocker, di Channel YouTube Klikinfo.id, beberapa waktu lalu.
“Konser pertama kita bawakan satu lagu metallica tuh master of puppets. Yang lain masih glam, sedangkan yang lain masih ada striper masih ada Van Helen dan lain-lain. Jadi, begitu kita bawain lagu ini dapat sambutan oke,” ungkap Trison Manurung.
Sempat viral karena sering membawakan lagu metallica kala itu, Trison Manurung menyampaikan pada tahun 1987 Roxx menggelar konser tunggal, hingga personel Godbless dan Rock Zhelebour ikut hadir menyaksikan penampilan bandnya itu.
“Kita bikin konser tunggal di Bulungan tahun 87, personel Godbless dateng semua tuh waktu itu sama Rock Zhelebour pun dateng gitu. Karena kita sudah lumayan viral lah, walaupun belum punya album, tapi sering manggung,” ujar Trison Manurung.
Setelah membawakan lagu master of puppets, Trison Manurung menuturkan teman-teman merasa ketagihan, hingga mulai memperbanyak repertuar metallica. Akhirnya tercipta album pertama mereka, yaitu Roxx yang dirilis tahun 1992.
Seperti diketahui, album Roxx tersebut juga disebut sebagai Black Album yang berisikan sejumlah hits klasik Roxx seperti: “5 Cm”, “Price, “Gontai”, dan Rock “Bergema”.
“Setelah kita bawain lagu master of puppets itu ketagihan anak-anak tuh, mulailah memperbanyak repertuar metallica. Bawain lah macam-macam lagu metallica sama entrex,” kata Trison Manurung.
“Akhirnya begitu kita ngeluarin album pertama, terpengaruhlah sama metallica karena kita banyak bawain lagu-lagu mereka, banyak meng-cover ya,” tambahnya.
Trison Manurung juga menjelaskan dirinya bersama teman-teman Roxx lain hanya sekadar terinspirasi, bukan sengaja untuk meniru. Lantaran mereka sudah mengusahakan untuk membuat album tersebut berbeda dengan yang lain.
“Karena pengalaman kita sering bermain yang sudah pasti inspirasi akan terpengaruh, walaupun sudah kita usahakan upaya sebeda mungkin, tetapi mungkin ada aja yang bilang pasti ‘wah kayak ini, kayak lagu itu gitu’ no problem,” tandas Trison Manurung.
Di sisi lain, Trison Manurung menilai kalau seumpamanya dalam penciptaan terdapat kesamaan itu merupakan hal yang wajar, yang terpenting Roxx tidak meniru band lain.
“Gue juga dulu mengcover lagu-lagu mereka kok kalau sekarang kebawa dalam penciptaan, ya menurut gue sih wajar-wajar aja, tapi penting gue tidak meniru,” pungkasnya.
“Akhirnya jadilah album pertama itu, ya itu kalau lu lihat kan sebelum kita nguarin album tuh roxx kan rilis rok bergema di album kompilasi itu, itu kan bukan heavy metal yang warnanya lain sendiri dari 10 lagu,” tutupnya.
Sebagai informasi, Roxx merupakan musik beraliran Heavy Metal yang didirikan pada tahun 1981 di Jakarta. Sebelumnya band tersebut bernama Skull (1981-1985) dan Navy Punk (1985-1987). Beranggotakan Trison Manurung, Jaya, Arry Yanuar, Tony Monot, dan Iwan Achtandi yang disebut juga sebagai formasi klasik Roxx.
Namun saat ini, Roxx berisikan Trison, Tony Monot, Didi Crow dan Raiden Soedjono. Sementara Arry dan Jaya adalah personel awal Roxx yang sudah tidak bergabung lagi. Arry meninggal dunia pada tahun 1999, sedangkan Jaya keluar pada tahun 2016 disusul Iwan dan Raiden sejak keluar pada tahun 2022.
(Klikinfo.id/sha)
