Perjalanan Karier Ossa Sungkar, Hingga Garap Album Anggun C. Sasmi

  • Bagikan
Ossa Sungkar mengaku pada saat pertama kali terjun ke dunia musik usianya masih terbilang muda diantara rekan-rekan yang lain.
Ossa Sungkar (Foto: Instagram)

KLIKINFO.ID, JAKARTA – Industri musik Indonesia telah melahirkan berbagai musisi legendaris yang membawa pengaruh besar dalam perkembangan seni dan budaya Tanah Air.

Termasuk Ossa Sungkar bersama bandnya ketika itu Voodoo, merupakan salah satu drummer yang merajai dekade emas tersebut. Sebelum bergabung band itu, Ossa berbagi cerita awal dirinya bisa eksis di blantika musik Tanah Air.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ossa Sungkar dalam podcast Ngobrol Santai Bareng Rocker di Channel YouTube Klikinfo.id beberapa waktu lalu.

“Alhamdulilah, gue pertama kali main band secara profesional itu tahun 88. Nah, itu gue dapet proyek untuk albumnya Anggun C Sasmi. Rekamannya di Jackson Record Muara Karang,” kata Ossa.

Baca Juga :  Di Era Digital, Cute Papa: Musisi Harus Melek Media Sosial

Ossa Sungkar mengaku pada saat pertama kali terjun ke dunia musik usianya masih terbilang muda diantara rekan-rekan yang lain. Pada tahun 82-an, dirinya mulai mengenal musisi-musisi senior hingga diajak bergabung band AERO.

“Jauh sebelum itu lagi, waktu gue SMP gue ngeband sama orang yang punya nama besar dan eksis di dunia musik sampai sekarang, yaitu tiga serangkai vokalisnya Eki Lamoh, gue dan Elpamas,” ujar Ossa Sungkar.

“Jadi, tahun 82 itu gua masih SMP mereka udah pada dewasa. Nama bandnya itu AERO, A nya itu Mas Adi gitarisnya hoekman band dan Destroyer itu band saingannya Godbless tahun 70-an gitarnya namanya Adi Putra almarhum,” tambahnya.

Baca Juga :  Ternyata Ini Awal Mula Ossa Sungkar Gabung Voodoo

Tak hanya itu, Ossa Sungkar menyebut gitaris hoekman band dan Destroyer itu merupakan mentor dari pelatihnya. Bahkan Eki Lamoh dan Pai Slank dibesarkan namanya dari studio yang sama.

“Dia itu mentornya pelatih gue juga dan pelatih si Eki Lamoh dan pelatih Pai slank juga. Di situ besarnya di pengairan pejompongan, nama studionya Pink Panther,” ungkap Ossa Sungkar.

Di tahun 83, Ossa Sungkar menyampaikan AERO band mulai ikut cover se-jabodetabek. Dengan membawakan lagu khusus japlinto, hingga pulang membawa penghargaan.

“Kami ngeband the Beatles sama Pai, Rolling Stone menang. Ikut cover se-jabodetabek. Acaranya tuh sekarang namanya Balai Sudirman kalau dulu namanya Granada tahun 83,” tandasnya

Baca Juga :  Jon Bon Jovi Berjuang Untuk Bisa Kembali Bernyanyi

“Nah basisnya kalau di Rolling Stone gitarnya si Pay, begitu kita mainin dengan versi beda. Rolling Stone waktu gue SMP, waktu SMA bawain Beatles basisnya si Pay. Bawain lagu khusus japlinto. Sampai kemudian kita berhasil menang juara di Bulungan,” sambungnya.

(Klikinfo.id/sha)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *